Perpindahan Kalor
Kalor dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu.Kalor pada suatu benda dapat berpindah dari suatu benda yang suhunya tinggi ke benda lain yang suhunya rendah. Fenomena perpindahan kalor ini dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. misalnya pada saat memasak, api yang mengenai bagian dasar panci akan menyebar keseluruh bagian permukaan panci dan bahan makanan yang ada di dalamnya. Contoh lainnya yaitu kalor (panas) matahari yang sampai ke permukaan bumi.
Berbicara mengenai perpindahan kalor, maka kita mengenal setidaknya ada tiga cara terjadinya perpindahan kalor, yaitu melalui cara konduksi, cara konveksi, dan cara radiasi.seperti pada gambar berikut.
1) Konduksi
Konduksi atau hantaran, merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui suatu perantara zat tanpa disertai perpindahan bagian-bagian dari zat itu. Misalnya, ketika kita memanaskan logam pada salah satu ujungnya, maka lambat laun ujung lainnya akan menjadi panas karena adanya perpindahan kalor melalui logam tersebut. Contohnya, apabila seseorang memasak dengan menggunakan panci, maka api dari kompor akan memanaskan bagian dasar panci terlebih dahulu sebelum kemudian seluruh permukaan badan panci menjadi panas. Kemampuan zat atau benda dalam menghantarkan kalor juga berbeda-beda. Oleh karenaitu, kemampuan benda-benda di alam dalam menghantarkan kalor dibedakan kedalam dua kelompok: konduktor dan isolator. Konduktor adalah kelompok benda-benda yang mudah menghantarkan kalor. Contoh konduktor adalah tembaga, besi, aluminium, dan sejenisnya. Sedangkan isolator adalah kelompok benda- benda yang sukar menghantarkan kalor. Contoh isolator adalah kayu, karet, plastik, dan sejenisnya. Secara umum, bahan-bahan yang terbuat dari logam umumnya merupakan konduktor kalor.
2) Konveksi
Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui suatu zat disertai olehperpindahan zat tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dangas (fluida). Perpindahan kalor secara konveksi dinamakan juga aliran panas, karena bagianbagian zat itu terus mengalir selama pemanasan. Misalnya, perpindahan kalor melalui air yang dipanaskan. Ketika air dipanaskan, maka bagianair yang panas akan berkurang massa jenisnya, sehingga akan naik ke permukaan. Tempat air panas tersebut akan digantikan oleh air dingin yang juga akan mengalami hal serupa dengan air panas sebelumnya. Proses seperti ini terus berulang hingga akhirnya seluruh bagian air menjadi panas.
Perpindahan panas secara konveksi juga terjadi pada udara, sehingga terjadi apa yang dinamakan angin darat dan angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari. Air lebih lambat menyerap panas dari tanah, sehingga pada siang hari udara di atas lautan lebih dingindaripada udara di atas daratan. Akibatnya massa jenis udara di atas daratan lebih kecil. Oleh karenanya, udara di atas daratan akan naik dan tempatnya digantikan oleh udara di atas lautan, sehingga terjadi aliran angin dari laut ke darat yang dinamakan angin laut. Angin darat terjadi pada malam hari. Udara di atas daratan lebih cepat dingin dibandingkan udara di atas lautan, sehingga udara di atas lautan akan naik dantempatnya diisi oleh udara di atas daratan, dan terjadi aliran angin dari darat ke laut yang dinamakan angin darat.
3) Radiasi
Radiasi atau pancaran merupakan cara perpindahan kalor tanpa perpindahan zat perantara. Misalnya pancaran sinar matahari. Panas dari matahari dapat sampai ke bumi, walaupun jarak keduanya sangat jauh dan diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa.
Sifat pancaran dari berbagai permukaan benda juga berbeda-beda. Beberapa jenis benda tercatat ada yang mudah menyerap dan memancarkan radiasi kalor dan beberapa jenis benda lainnya ada yang tidak mudah menyerap dan memancarkan radiasi kalor. Berdasarkan sejumlah penyelidikan diketahui bahwa benda hitam lebih mudah menyerap dan memancarkan kalor dibandingkan dengan benda selain hitam.
0 Response to "Perpindahan Kalor"
Posting Komentar