kunai

Praktikum IPA - Pencemaran Lingkungan

 

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

 PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

A.    
TUJUAN PENGAMATAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

 

B.      ALAT DAN BAHAN

1.     Neraca analitik/ sendok teh 1 buah

2.     Gelas kimia 600 ml 10 buah

3.     Mistar

4.     Kertas untuk label

5.     Gelas kimia 1000 ml 1 buah

6.     Air ledeng

7.     Deterjen serbuk 1gram

 

C.     LANDASAN TEORI

Lingkungan yang kita tempati tidak selamanya berada pada kondisi stabil dan seimbang. Sebagian ulah manusia telah mengubah fungsi lingkungan dari sebagaimana mestinya. Beberapa hewan maupun tumbuhan memiliki kepekaan tersendiri terhdap perubahan lingkungan tersebut. Penurunan keanekaragaman jenis ataupun penurunan populasi menjadi indicator telah terjadinya gangguan, pencemaran lingkungan, atau ketidakseimbangan lingkungan.

Secara umum pencemaran atau polusi dapat diartikan sebagai terddapatnya di suatu tempat (habitat, wilayah atau ekosistem) materi dari luar yang menyebabkan tempat tersebut tidak berfungsi dengan semestinya. Sedangkan pencemaran lingkungan adalah masuknya suatu zat, energi, makhluk hidup atau zat lainnya ke dalam linkungan, dan atau berubahnya lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun dan menyebabkan lingkungan menjadi tidak berfungsi sesuai sengan semestinya.

Berdasarkan sifat bahan pencemar, pencemar lingkungan dapat dibedakan dalam 4 kategori, yaitu:1) pencemar yang disebabkan oleh limbah padat, misalnya sampah (organic dan anorganik), 2) pencemaran yang disebabkan oleh limbah cair, misalnya limbah rumah tangga/pabrik yang mengandung bahan beracun, 3) pencemaran yang disebabkan gas, misalnya gas CO (karbon monoksida) dll, dan 4) pencemaran yang disebabkan oleh limbah tanpa bobot, misalnya pencemaran lingkungan oleh zat radioaktif, panas dan bunyi (Husamah & Abdulkadir, 2019).

D.     PROSEDUR PERCOBAAN

Sebelum melakukan pengamatan/percobaan, hal yang utama adalah:

1.     Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.

·       Label 1 : 100%

·       Label 2 : 50%

·       Label 3 : 25%

·       Label 4 : 12,5%

·       Label 5 : 6,25%

·       Label 6  : 3,10%

·       Label kontrol ; air ledeng/PDAM

2.     Cara menyediakan larutan

·       Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100%

·       Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50%

·       Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%

·       Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50%

·       Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri label 6,25%

·       Ambil 500mL  larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel 3,10%

3.  Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I, II, III, IV, V, dan VI masing-masing diberi lingkaran kertas saring.

4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.

5.  Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalamlarutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VIdan 10 butir dalam larutan kontrol.

6.     Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.

7.     Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.

8.     Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.

9.     Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.

10.  Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48jam.

 

E.      HASIL PENGAMATAN

Hari ke

Konsentrasi Larutan Deterjen

100%

50%

25%

12,5%

6,25%

3,1%

Kontrol

1

0

0

0

0

0

0

0

2

5 mm

5 mm

5 mm

10 mm

10 mm

10 mm

10 mm

3

10 mm

10 mm

10 mm

20 mm

20 mm

25 mm

25 mm

4

10 mm

10 mm

10 mm

25 mm

60 mm

70 mm

90 mm

5

10 mm

10 mm

10 m

M

100 mm

110 mm

130 mm

150 mm

Jumlah

35 mm

35 mm

35 mm

165 mm

200 mm

235 mm

275 mm

Rata-Rata

7 mm

7 mm

7 mm

33 mm

40 mm

 47 mm

55 mm








Tabel 2.10 Pengaruh deterjen terhadap kecambah selama 5 hari


F.      PERTANYAAN

·        Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?

·        Apa kesimpulan anda bila larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?

·        Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?

Jawaban:

G.     PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, hasil dari percobaan deterjen terhadap perkembangan perkecambahan disajikan pada gambar berikut.


Diagram. 1

Pada diagram di atas menunjukkan perkecambahan mulai keluar pada hari ke 2 di semua larutan perlakuan. Pada hari ke 3 sampai hari ke 5 pertumbuhan perlakuan larutan kontrol, 3,1%, 6,25%, dan 12,5% menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Sedangkan perlakuan larutan detergen 25%, 50%, dan 100% menunjukkan pertumbuhan yang konstan. Semakin sedikit perlakuan larutan deterjen yang diberikan semakin Panjang perkecambahan yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa pencemaran air deterjen sangat mempengaruhi atau menghambat perkecambahan kacang hijau. Secara umum pengaruh pencemaran terhadap tumbuh-tumbuhan adalah karena akumulasi bahan pencemar yang bersifat racun bagi tumbuhan. Cara kerjanya larutan pencemar deterjen masuk ke dalam jaringan atau atau organ melalui sistem jaringan vaskuler dibagian yang tersentuh larutan pencermar. Jika bahan pencemar melampaui ambang batas konsentrasi pada tumbuhan maka dapat menghambat system pertumbuhan pada masa itu. Menurut Alqamari dkk (2022) pengaruh utama bahan pencemar adalah dapat menghambat pembentukan enzim-enzim tertentu yang kemudian akan merusak jaringan, organ dan fungsinya. Sehingga pertumbuhan menjadi terganggu dan terhambat.    

H.     KESIMPULAN

Larutan deterjen dianggap sebagai larutan pencemar karena dapat mengganggu dan menghambat perkecambahan kacang hijau. Pertumbuhan kecambah yang paling Panjang disebabkan oleh perlakuan control. Semakin banyak konsentrasi larutan pencemar maka semakin pendek pertumbuhan kecambah berdasarkan diagram batang di atas.

I.       DAFTAR PUSTAKA

Alqamari, M., dkk. 2022. Ekologi Tanaman. Medan: PT Muhammadiyah Aisyah

Husamah & Abdulkadir, R. 2019. Bioindikator (Teori dan Aplikasi dalam Biomonitoring). Malang: UMM Press

J.       KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan dalam mengawasi bahan praktikum.

K.     FOTO/DOKUMENTASI PERCOBAAN




























Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Praktikum IPA - Pencemaran Lingkungan"

Posting Komentar